Enter your keyword

Kunjungan Perpustakaan Politeknik Geologi dan Pertambangan “AGP”

Kunjungan Perpustakaan Politeknik Geologi dan Pertambangan “AGP”

Kunjungan Perpustakaan Politeknik Geologi dan Pertambangan “AGP”

Bandung, lib.itb.ac.id – Pada Hari Kamis, tanggal 5 Januari 2023 pukul 09.00 WIB UPT Perpustakaan Institut Teknologi Bandung (ITB)  menerima kunjungan dalam rangka studi banding dari Perpustakaan Politeknik Geologi dan Pertambangan (Polgeta) “AGP” sebanyak 2 orang pustakawan, yaitu Kepala Perpustakaan, Wenda Ifani Hamidah, S.I.Pus, M.I.Kom. disertai oleh Nur Alif Hasanah S.S.I. yang merupakan staf Perpustakaan Polgeta.

Tamu kunjungan diterima di Ruang Rapat UPT Perpustakaan ITB lantai 1 oleh Kepala Perpustakaan, Ena Sukmana, S.Sos.,  didampingi oleh Yoka Adam Nugrahaa, S.Sos. (Kepala Bidang Layanan Pemustaka dan Literasi Ilmiah), Siti Sarah Nurbaity, S.Sos. (Kepala Bidang Operasional dan Layanan Teknis), Moch. Arif Trikanda, S.Si. (Kepala Bidang Layanan Teknologi Informasi), dan Dwina Fatimiyah Shidiq, M.I.Kom. (Koordinator Humas dan Kerja Sama UPT Perpustakaan).

Pertemuan diawali dengan sambutan dari Kepala Perpustakaan ITB, Ena Sukmana, S.Sos., dilanjutkan dengan penyampaian maksud dan tujuan berkunjung dari Kepala Perpustakaan Polgeta. Setelah itu, Yoka Adam Nugrahaa, S.Sos. menyampaikan presentasi terkait Perpustakaan ITB yang dilanjutkan dengan kegiatan tanya jawab.

Dalam kesempatan kunjungan tersebut, Kepala Perpustakaan Polgeta menyampaikan bahwa Perpustakaannya baru berdiri selama empat bulan, sehingga ada banyak yang perlu dikerjakan untuk membangun Perpustakaan menjadi lebih baik lagi. Salah satunya yaitu penyeleksian koleksi perpustakaan yang harus dilakukan agar koleksi dapat dilayankan secara maksimal dengan tempat yang terbatas. Terkait hal tersebut, disampaikan juga bahwa Perpustakaan Polgeta memiliki beberapa koleksi yang keadaannya sudah tidak layak untuk dipinjamkan namun masih sangat dibutuhkan.

“Untuk koleksi yang keadaannya sudah rusak, namun masih sangat dibutuhkan, maka dapat dimasukkan kedalam daftar buku langka. Perlu space khusus untuk koleksi-koleksi yang lama dalam bentuk fisik. Kecuali sudah di-alih media-kan, resikonya ada tugas tambahan untuk pustakawan atau dapat menggunakan jasa dari pihak lain, yang tentunya melibatkan finansial. Selain itu perlu tempat untuk menyimpan datanya.”, Ena menanggapi hal tersebut. Selain itu, mendengar bahwa tempat perpustakaannya masih terbatas, maka diarankan agar dapat memaksimalkan atau lebih fokus ke koleksi digital atau elektronik.

Setelah kegiatan diskusi selesai, tamu kunjungan diarahkan untuk melihat beberapa layanan Perpustakaan ITB lantai 1, lantai 4 (Digital Library), kemudian diakhiri dengan kunjungan ke American Corner ITB, melihat seluruh koleksinya, dan bermain Virtual Reality.

No Comments

Post a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

HTML Snippets Powered By : XYZScripts.com
Open chat
Ask librarian!
X