Enter your keyword

Pertemuan Koordinasi Ke-4 Pengelola Perpustakaan di ITB

Pertemuan Koordinasi Ke-4 Pengelola Perpustakaan di ITB

Pertemuan Koordinasi Ke-4 Pengelola Perpustakaan di ITB

BANDUNG, lib.itb.ac.id – Berkaitan dengan program kerja UPT Perpustakaan Institut Teknologi Bandung dan sebagai upaya meningkatkan kompetensi tenaga pengelola perpustakaan di lingkungan ITB, UPT Perpustakaan ITB menyelenggarakan kegiatan Pertemuan Koordinasi Ke-4 Tahun 2024. Kegiatan berlangsung pada hari Jumat, 6 Desember 2024, bertempat di Ruang Audio Visual Lantai 4 Gedung T.P. Rahmat, pukul 08.00 hingga 10.30 WIB, dan menghadirkan dua narasumber yang merupakan praktisi di bidang perpustakaan

Pertemuan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan UPT Perpustakaan dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia – tenaga pengelola  perpustakaan – di lingkungan ITB. Kegiatan kali ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Yoka Adam Nugrahaa, S.Sos, Kepala Bidang Layanan Pemustaka dan Literasi Ilmiah) UPT Perpustakaan ITB, dengan paparan berjudul “Meningkatkan Kualitas Layanan Perpustakaan: Pembelajaran dari Pertemuan AUNILO ke -19”, dan narasumber kedua adalah Ajeng Fatwa F., S.P.d., Koordinator Layanan Keanggotaan & Resource Sharing UPT Perpustakaan dengan mengambil judul paparan “Informasi Layanan Perpustakaan: Menu Orientasi, Remote Access, dan Peminjaman Antarperpustakaan Internasional Berbasis Elektronik”.

Kegiatan diawali dengan sambutan dari Kepala UPT Perpustakaan, Ena Sukmana, S.Sos. Dalam pidatonya, beliau menyampaikan pesan penting terkait peralihan tongkat estafet kepemimpinan ITB dari era sebelumnya ke kepemimpinan yang baru. Perubahan ini membawa dampak pada lahirnya rencana induk pengembangan (Renip) dan rencana strategis (Renstra) yang baru, yang menjadi panduan arah institusi.

Perpustakaan telah proaktif mengidentifikasi kebutuhan dan harapan institusi melalui kajian terhadap Renip terbaru. Beberapa hal yang menjadi fokus utama adalah pengembangan koleksi perpustakaan yang lengkap, aksesibilitas yang mudah, serta penyediaan fasilitas modern yang dilengkapi teknologi mutakhir seperti kecerdasan buatan (AI).

Beliau juga menekankan pentingnya adaptasi pustakawan terhadap kemajuan teknologi. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi dan kemampuan pustakawan harus terus dilakukan melalui pelatihan dan uji sertifikasi yang berkelanjutan, agar perpustakaan dapat terus relevan dan mendukung kemajuan institusi.

Agenda utama dari kegiatan pertemuan kordinasi ini diawali dengan pemaparan dari Kepala Bidang Layanan Pemustaka dan Literasi Ilmiah, Yoka Adam Nugrahaa, S.Sos dengan materi “Meningkatkan Kualitas Layanan Perpustakaan”. Materi ini merupakan hasil keikutsertaan Beliau dalam kegiatan Pertemuan AUNILO ke-19 di Chiang Mai University, Thailand, 30 Oktober -1 November 2024. Paparan berlangsung interaktif dimulai dengan kuis untuk memberikan penyegaran kepada peserta pertemuan korodinasi. Aunilo adalah jaringan perpustakan universitas ASEAN untuk kolaborasi dan inovasi dengan focus pada literasi informasi, teknologi perpustakaan, dan kerjasama antarperpustakaan. Kegiatan AUNILO ke-19 mengambil tema “Enhancing fiture Skills for Academic Librarians” dengan topik utama literasi digital, transformasi perpustakaan dengan AI dan kolaborasi regional. Salah satu kegiatan dalam pertemuan ini adalah sesi “country report”. Dari sesi ini dapat diketahui beberapa prakti terbaik yang sudah dilaksanakan oleh beberapa negara anggota AUNILO, seperti Thailand dengan platforam Digiverses untuk literasi AI dan Smart Locker untuk layanan tanpa kontak;  Singapura dengan Remote Service Center untuk akses mandiri dan Career Progresion Framework. Sementara dari Malaysia ada Repositori AUNILO IRDS untuk berbagai data regional. Filipina menghadirkan  implementasi  Hyflex Learning.

Dari kegiatan ini, Kepala Bidang Layanan Pemustaka dan Literasi Ilmiah, Yoka Adam Nugrahaa, S.Sos, memberikan beberapa rekomendasi dan strategi untuk Perpustakaan ITB dalam menghadapi tantangan dalam memperkuat peran perpustakaan perguruan tinggi di era digital ini.

Pertama, pengembangan literasi digital menjadi prioritas dengan menyelenggarakan pelatihan keterampilan digital untuk pustakawan. Program ini dirancang untuk memberdayakan pustakawan agar mampu memanfaatkan teknologi terkini, sehingga layanan perpustakaan menjadi lebih relevan dan responsif terhadap kebutuhan pengguna. Selanjutnya, perpustakaan mengadopsi teknologi canggih melalui penerapan kecerdasan buatan (AI). Dengan memanfaatkan chatbot cerdas dan sistem rekomendasi berbasis data. Dalam rangka memperluas dampak, perpustakaan bergabung dengan komunitas global melalui kolaborasi regional, salah satunya adalah dengan terlibat aktif dalam repositori AUNILO IRDS. Kolaborasi ini memungkinkan pertukaran informasi, pengetahuan, dan sumber daya di antara institusi, memperkuat peran perpustakaan dalam ekosistem pendidikan tinggi Asia Tenggara. Komitmen terhadap keberlanjutan digital yang diwujudkan melalui digitalisasi koleksi. Proses ini tidak hanya melestarikan koleksi berharga, tetapi juga memastikan aksesibilitas yang lebih luas, bahkan lintas generasi. Selain itu, prinsip akses terbuka dan kolaborasi menjadi panduan dalam menyediakan sumber daya informasi.

Sesi berikutnya dari kegiatan ini adalah pemaparan materi oleh Ajeng Fatwa Fadlillah, Koordinator Layanan Keanggotaan & Resource Sharing dengan mengambil judul “Informasi Layanan Perpustakaan: Menu Orientasi, Remote Access, dan Peminjaan Antarperpustakaan Internasional berbasis Elektronik “ sebagai sesi penyegaran bagi para pengelola perpustakaan.

Orientasi perpustakaan adalah program pengenalan layanan dan fasilitas perpustakaan yang wajib diikuti oleh mahasiswa baru ITB. Program ini dirancang untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman dasar mengenai cara memanfaatkan perpustakaan secara optimal, termasuk akses peminjaman buku. Sebagai syarat utama, mahasiswa perlu menyelesaikan kuis orientasi perpustakaan dengan nilai lulus.

Mulai tahun 2024, orientasi ini dilakukan melalui platform Edunext, yang menjadi bagian dari modul pembelajaran khusus mahasiswa baru. Selain memperkenalkan layanan dan fasilitas, mahasiswa juga diajarkan cara mengakses e-resources yang dilanggan oleh ITB melalui metode remote access, sehingga mereka dapat menjangkau sumber informasi kapan saja dan di mana saja.

Untuk memenuhi kebutuhan informasi yang tidak tersedia dalam koleksi perpustakaan yang dilanggan oleh ITB, pemustaka dapat memanfaatkan Layanan Pinjam Antarperpustakaan Internasional Berbasis Elektronik (ILL). Layanan ini memungkinkan pemustaka mengakses koleksi perpustakaan lain dengan mudah hanya dengan mengisi formulir di laman resmi perpustakaan.

Tidak hanya itu, dalam program ini juga dibahas pentingnya pelaporan dan evaluasi layanan perpustakaan bagi pengelola. Hasil laporan ini memiliki peran strategis, seperti mendukung proses akreditasi, mengukur kinerja perpustakaan, serta menjadi arsip dokumentasi yang berharga.

Kegiatan pertemuan koordinasi ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan pembagian hadiah bagi para pemenang kuis.

 

No Comments

Post a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

HTML Snippets Powered By : XYZScripts.com
Open chat
Ask librarian!
X