Sejarah
Perpustakaan ITB berdiri bersamaan dengan lahirnya Technische Hoogeschool (TH) di Bandung pada tahun 1920, sebagai cikal bakal ITB pada masa pendudukan Belanda. Perpustakaan ITB yang saat itu bernama Perpustakaan TH dikenal sampai ke luar negeri karena memiliki koleksi yang sangat bermutu dengan cakupan yang luas, meliputi hampir semua bidang ilmu, mulai dari ilmu rekayasa, ilmu pengetahuan alam, sosiologi, filosofi, sastra, musik dll. Koleksi buku yang dimiliki Perpustakaan TH kebanyakan berbahasa Belanda, Perancis, Jerman dan Inggris. Saat itu Perpustakaan TH memiliki koleksi karya tokoh-tokoh terkenal dalam bidang masing-masing seperti seri karya Bertrand Russell, karya-karya ahli Fisika H.A Lorentz, ahli matematika dan astronomi K.F Gauss, dan tokoh-tokoh lainnya seperti Charles D.Darwin, William Shakespeare dan Goethe. Bahkan laporan Alfred C.Kinsey yang pada masa itu sangat menghebohkan mengenai perilaku seks masyarakat Amerika tahun 1940-an yang terbit dengan judul The Kinsey Report pun sudah dimiliki Perpustakaan TH.
Perkembangan politik yang terjadi saat itu membuat TH Bandung sempat ditutup dan ditinggalkan Belanda. Pada masa pendudukan Jepang, TH Bandung dibuka kembali dengan nama Bandung Kogyo Daigaku. Saat Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, Bandung Kogyo Daigaku memiliki nama baru yaitu Sekolah Tinggi Teknik Bandung, dipimpin Prof.Ir.Rooseno. Pada bulan November 1945, situasi politik yang terjadi saat itu di tanah air membuat semua dosen dan karyawan Sekolah Tinggi Teknik Bandung harus mengungsi dan sekolah ini pun sempat dipindahkan ke Yogyakarta.
Tahun 1946 TH Bandung dibuka kembali oleh pemerintah pendudukan Belanda, sebagai Fakultas Teknik dari Universitas Indonesia yang berpusat di Jakarta?bukan sebagai suatu perguruan tinggi yang berdiri sendiri. Perkembangan ini pada tahun 1947 diikuti dengan pembukaan fakultas baru yaitu Fakultas Ilmu Pasti dan Alam, dengan fasilitas perpustakaan perkumpulan ilmu alam KNV (Koninklijke Natuurkunde Vereniging) yang memiliki koleksi berjumlah 30.000 eksemplar Perpustakaan tersebut dahulu menempati gedung Balai Pertemuan Ilmiah (BPI) ITB yang terletak di jalan yang kini dikenal sebagai Jalan Surapati 1 Bandung.
Kedua fakultas itu lebur menjadi Institut Teknologi Bandung pada tahun 1959, sehingga 2 perpustakaan yang berada di masing-masing fakultas pun menjadi satu , dengan jumlah koleksi sekitar 120.000 eksemplar Ketika semua warga Belanda harus meninggalkan Indonesia pada tahun 50-an, perpustakaan ITB menurun kualitasnya karena kekurangan tenaga ahli perpustakaan, yang sebelumnya dipegang oleh orang-orang Belanda yang bekerja di perpustakaan tersebut. Akibatnya terjadilah kekacauan dalam sistem penyusunan dan penempatan buku, sistem peminjaman, kehilangan buku, dll.
Kondisi ini mendorong terbentuknya Panitia Pembina Perpustakaan ITB yang beranggotakan 3 orang mewakili Bidang Rekayasa, Ilmu Pengetahuan Alam dan Seni Rupa. Tugas panitia ini adalah menata kembali Perpustakaan ITB. Upaya panitia mendapatkan dukungan dari dosen-dosen dan para mahasiswa yang secara bergiliran bekerja di perpustakaan di luar jam kuliah. Tim ini berhasil menata kembali perpustakaan, bahkan jam buka perpustakaan diperpanjang hingga pukul 22.00 Selain menata kembali kondisi operasional perpustakaan, Panitia Pembina Perpustakaan ITB juga menghidupkan lagi hubungan kerjasama Perpustakaan ITB dengan lembaga-lembaga lain di luar negeri yang pernah terjalin semasa TH Bandung berdiri. Upaya ini dilakukan salah satunya melalui pertukaran Proceedings ITB sebagai bahan pertukaran informasi/publikasi ilmiah dengan institusi-institusi tersebut.
Kondisi Perpustakaan ITB yang semakin membaik menggugah minat pustakawan Inggris dari The British Council menawarkan bantuannya melalui Pemerintah Kerajaan Inggris. Bantuan yang ditawarkan meliputi:
- Tenaga ahli perpustakaan dari Inggris
- Tenaga muda pustakawan yang tergabung dalam VSO (Voluntary Service Organization)
- Pengiriman staf Perpustakaan ITB ke Inggris untuk belajar ilmu perpustakaan
- Sumbangan buku-buku
- Pembangunan gedung baru perpustakaan
Tawaran tersebut mendapat sambutan positif Rektor ITB saat itu, Prof Doddy Tisnaamidjaja. Pemerintah Inggris menyetujui semua penawaran tersebut, kecuali pembangunan gedung baru perpustakaan. Bahkan, bantuan yang semula direncanakan akan diberikan selama 5 tahun, diperpanjang menjadi 7 tahun.
Peremajaan yang dilakukan pada Perpustakaan ITB dilakukan dalam berbagai hal, mulai dari sistem klasifikasi koleksi?pada saat inilah Perpustakaan ITB mulai memakai sistem DDC (Dewey Decimal Classification), penambahan staf Perpustakaan, pengiriman staf Perpustakaan untuk tugas belajar ke Inggris; pengiriman buku-buku baru yang dipilih oleh dosen-dosen ITB. Pengiriman dilakukan setiap 3 bulan oleh The British Council; adanya layanan untuk memesan copy artikel dari berbagai pusat informasi/perpustakaan di luar negeri melalui The British Lending Library di Inggris, dll.
Berbagai kemajuan yang dicapai Perpustakaan ITB menarik minat beberapa lembaga dan pemerintah asing lainnya untuk turut membantu. Ada yang memberikan sumbangan buku-buku; melanggankan majalah untuk kurun waktu tertentu; sumbangan perlengkapan pandang dengar dan microfilm dll. dari pemerintah Amerika Serikat, Belanda, Jepang, Asia Foundation dan institusi-institusi lainnya. Bahkan menurut pihak Asia Foundation, jika perpustakaan dikelola dengan baik, siapa pun akan senang membantunya karena mereka yakin apa yang mereka sumbangkan akan bermanfaat dan dirawat dengan baik. Jumlah pengunjung Perpustakaan saat itu mencapai rata-rata 2000 orang per hari. Akibatnya perpustakaan ITB yang saat itu menempati Aula Timur terpaksa harus diperlebar ke Aula Barat yang dimanfaatkan sebagai ruang baca.
Berakhirnya program bantuan dari Inggris tidak membuat hubungan dengan The British Council terputus. Bahkan sampai saat ini bantuan buku-buku dari pemerintah Inggris selalu diterima Perpustakaan ITB. Para alumni ITB tidak ketinggalan turut pula membantu Perpustakaan, terutama dalam pengadaan buku-buku dan majalah.
Pada tahun 1974 semua bagian di Perpustakaan ITB telah ditangani dan dikepalai oleh staf berkebangsaan Indonesia, tenaga asing hanya membantu saja. Kemudian pada tahun 1975 dimulailah perencanaan sebuah gedung perpustakaan permanen yang dirancang sesuai dengan fungsi perpustakaan perguruan tinggi.
Pertengahan tahun 1987 sebuah gedung perpustakaan yang cukup megah berdiri di Kampus ITB dengan luas 9.000 meter persegi . Gedung ini merupakan tahap pertama dari rencana bangunan yang jumlah totalnya mencapai luas 16.000 meter persegi. Tahap kedua pembangunan gedung perpustakaan baru akan dilaksanakan setelah gedung tahap pertama terisi penuh, dan hal ini diperkirakan baru akan tercapai setelah gedung tahap pertama dioperasikan selama 25 tahun !.
Prestasi yang dicapai Perpustakaan ITB pada tahun 1982 terpilih sebagai Perpustakaan Perguruan Tinggi Terbaik se-Indonesia hasil penilaian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Atas prestasi tersebut, Perpustakaan ITB dengan nama resminya kini Unit Pelaksana Teknis/UPT Perpustakaan ITB ditunjuk sebagai Pusat Layanan Disiplin Ilmu (PUSYANDI) untuk bidang rekayasa serta menjadi Perpustakaan Model bagi perpustakaan-perpustakaan perguruan tinggi lainnya di Indonesia, termasuk bertanggung jawab dalam upaya mendidik tenaga-tenaga ahli perpustakaan untuk perguruan tinggi.
Memelihara selalu lebih sulit daripada membangun. Hal ini pula yang dirasakan UPT Perpustakaan ITB. Dengan berbagai kondisi yang turut mempengaruhi kinerja dan kualitas perpustakaan, saat ini begitu banyak tantangan yang harus dihadapi dan diatasi UPT Perpustakaan ITB. Salah satu masalah utama yang begitu sulit diwujudkan karena kondisi sosial ekonomi saat ini adalah membangun koleksi yang selalu selaras dengan perkembangan dunia ilmu pengetahuan yang mutakhir. Hal ini begitu sulit diwujudkan mengingat diperlukan dukungan dana yang memadai. Namun upaya lain tetap dapat ditempuh dan senantiasa terus diupayakan pihak UPT Perpustakaan ITB untuk menjaga dan meningkatkan kualitas perpustakaan, termasuk membangun koleksinya dengan membina dan mengembangkan jejaring (kerja sama) dengan berbagai pihak baik di dalam maupun di luar negeri Diharapkan dengan jejaring yang kuat UPT Perpustakaan ITB dapat mendukung visi dan misi Institut Teknologi Bandung sebagai institusi pendidikan, yang bukan hanya bermanfaat bagi sivitas akademika ITB semata, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat luas.
PERANAN UPT PERPUSTAKAAN ITB
Sebagai unit pendukung kegiatan akademik di ITB, UPT Perpustakaan ITB memiliki peranan dan tanggung jawab untuk menyediakan dan senantiasa meningkatkan kualitas penyediaan berbagai ragam informasi/pustaka terutama yang berhubungan dengan kegiatan akademik sivitas akademika ITB. Selain itu, UPT Perpustakaan juga bertanggung jawab untuk menyediakan pustaka yang bersifat memperkaya khazanah pengetahuan secara umum, di samping penyediaan berbagai fasilitas layanan informasi yang berfungsi meningkatkan kualitas dan kuantitas akses terhadap informasi, baik akses yang bersifat internal maupun eksternal.
Di samping peran dan tanggung jawab kepada sivitas akademika ITB, UPT Perpustakaan sebagai suatu institusi juga memiliki tanggung jawab untuk membina hubungan baik dengan berbagai pihak, termasuk mitra kerja ITB dan masyarakat luas. Oleh karena itu, ragam pustaka serta layanan UPT Perpustakaan ITB selain ditujukan secara khusus bagi sivitas akademika ITB juga diupayakan untuk dapat dimanfaatkan masyarakat luas yang memerlukannya.
Visi
Menyediakan layanan, menghimpun pustaka dan akses informasi bagi Sivitas Akademika ITB untuk mendukung pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, dan tercapainya masyarakat Indonesia berbasis pengetahuan.
Misi
- Menunjang keberhasilan Misi ITB dengan memberikan layanan informasi secara efektif dan efisien.
- Menjadi mitra profesional bagi para peneliti dan pendidik.
- Mengembangkan, mengorganisasi, dan mendayagunakan koleksi ilmu pengetahuan, sains dan teknologi serta humaniora sebagai bahan rujukan bagi sivitas akademika dan masyarakat sehingga tercipta masyarakat produsen informasi.
- Menyebarluaskan informasi, khususnya intellectual capital ITB, agar dapat dimanfaatkan oleh sivitas akademika ITB, dan juga masyarakat di seluruh dunia dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada dan yang akan ada.
- Menjalin kerja sama dengan berbagai institusi di dalam dan luar negeri untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh sivitas akademika dan masyarakat.
Layanan langsung untuk pengunjung fisik di Perpustakaan dibuka untuk sivitas akademika ITB dan umum.
Jam Layanan UPT Perpustakaan ITB saat periode perkuliahan
Senin – Jumat | 08.00 – 19.30 WIB |
Waktu Istirahat
Senin – Kamis | Senin – Jumat | Jumat (Tutup Layanan) |
12.00 – 12.30 WIB | 18.00 – 18.30 WIB | 11.00 – 13.00 WIB |
Hari Sabtu, Hari Minggu, Hari Libur Nasional, dan Hari Libur Cuti Bersama TUTUP.
Pengunjung Umum mengikuti waktu layanan yang berlaku.
Dalam upaya menciptakan kenyamanan dan mendukung fungsi Perpustakaan sebagai tempat berkegiatan para pengunjungnya, UPT Perpustakaan menyediakan fasilitas sebagai berikut.
a. Mushola
Mushola berada di lantai dasar (basement) dan Lantai 4 dilengkapi dengan toilet dan tempat wudhu.
b. Toko Buku
Toko buku yang terletak di lobby gedung perpustakaan ini menyediakan berbagai text book maupun buku-buku popular. Buka setiap hari kerja jam 09.00 s/d 15.00.
c. Ruang Serbaguna
Terletak di Lantai 1 merupakan ruangan untuk kegiatan komunitas perpustakaan dan sivitas akademika ITB. Ruangan dilengkapi projector, layar, dan sound system. Ruang Serbaguna juga merupakan lokasi penyimpanan koleksi kerja sama (Sampoerna Corner, Indonesia Nation Building Corner, dan Goethe Institut).
d. Ruang Audio Visual
Ruang Audio Visual merupakan ruangan pelatihan teknologi informasi di perpustakaan yang dilengkapi dengan komputer dekstop, projector, layar, dan sound system. Ruang pelatihan teknologi informasi ini dimanfaatkan pula untuk aktivitas layanan internet mahasiswa di perpustakaan yang terletak di Lantai 4.
e. Corner di Perpustakaan ITB
Perpustakaan ITB mempunya berbagai jaringan kerja sama, beberapa diantaranya yaitu American Corner dan SNI Corner.
KOLEKSI, LAMA WAKTU PEMINJAMAN DAN LOKASI KOLEKSI
KOLEKSI DI LANTAI 1
- Koleksi Buku Baru
Koleksi buku baru hasil pembelian disimpan di rak khusus untuk buku baru yang terletak di depan layanan sirkulasi. Pemustaka dapat langsung mengambil buku dari rak/display untuk dibaca ataupun dipinjam. Buku koleksi ini dipilih oleh para staf pengajar sebagai buku pegangan mata kuliah. Lama peminjaman 1 minggu.
- Koleksi Kerja sama
Koleksi Kerja sama merupakan buku-buku hadiah dan hibah dari beberapa lembaga. Koleksi American Corner merupakan koleksi hasil kerja sama dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat Jakarta. American Corner menyediakan koleksi baik berupa buku, CD, maupun DVD yang memuat informasi kebudayaan, sejarah dan geografi Amerika Serikat, serta buku-buku terkait bidang sains, teknologi, seni, manajemen dan bisnis. Koleksi American Corner diberi kode AC.
Koleksi Indonesian Corner merupakan hasil kerja sama dengan Yayasan Nurani Dunia (Imam Budidarmawan Prasodjo). Koleksi Indonesian Corner menyediakan buku terkait nasionalisme dan wawasan kebangsaan. Koleksi Indonesian Corner diberi kode IC.
Koleksi Kerja sama berlokasi di lantai 1. Lama peminjaman 1 minggu dan jumlah yang boleh dipinjam sebanyak 2 buku.
KOLEKSI DI LANTAI 2
- Koleksi Tahap Persiapan Bersama (TPB)
Koleksi Tahap Persiapan Bersama (TPB) merupakan buku pegangan bagi mahasiswa tingkat pertama di ITB. Koleksi Tahap Persiapan Bersama (TPB) diberi kode TPB. Lokasi Koleksi TPB di BookWall (rak yang menempel pada dinding) Lantai 2. Lama peminjaman 1 minggu dan jumlah yang boleh dipinjam sebanyak 4 buku.
- Koleksi Mingguan
Koleksi Mingguan merupakan buku-buku yang terkait dengan bidang ilmu yang dipelajari di ITB, yaitu sains, teknologi/rekayasa, manajemen dan seni. Buku disimpan dalam urutan Kode Dewey Decimal Classification (DDC). Kode kelas buku dimulai dari 000 sampai dengan 799 disimpan di rak secara terbuka. Pemustaka dapat langsung mencari buku yang disusun berdasarkan subjeknya. Lokasi Koleksi Mingguan terletak pada seluruh Rak di Lantai 2. Lama peminjaman 2 minggu dan jumlah yang boleh dipinjam sebanyak 8 buku.
KOLEKSI DI LANTAI 3
- Koleksi Jurnal Cetak
Koleksi Jurnal Cetak yang dimiliki Perpustakaan disimpan secara terbuka di Bagian Layanan Jurnal. Koleksi Jurnal Cetak terdiri atas jurnal cetak perolehan pembelian dan jurnal Cetak perolehan hadiah. Koleksi Jurnal Cetak disusun secara alfabetis berdasarkan nama jurnal. Jurnal Cetak hanya dapat dibaca di tempat. Perpustakaan menerbitkan daftar tercetak Koleksi Jurnal dan dapat ditelusur melalui OPAC.
- Dokumen Standar Nasional Indonesia (SNI)
SNI Corner merupakan outlet informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian, yang menyediakan; dokumen SNI dengan topik terpilih, direktori laboratorium dan lembaga sertikasi, buku referensi, serta berbagai multimedia pendidikan standardisasi, promosi SNI dan video streaming. Koleksi yang tersedia di SNI Corner meliputi; (1) Informasi tercetak (Katalog SNI, Dokumen SNI terpilih, SNI Valuasi, Jurnal Standardisasi, Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Standardisasi (PPIS), Buku Pengantar Standardisasi, Kemasan Informasi SNI, Terbitan lepas lainnya); (2) Informasi Elektronik (Elektronik file publikasi BSN, SNI dalam bentuk flipbook; streaming live seluruh acara kegiatan BSN; siaran dari BSN TV; iklan layanan masyarakat; konsultasi secara online dengan layanan terpadu satu pintu langsung ke BSN; kegiatan promosi melalui partisipasi langsung masyarakat pada SNI Corner; panduan penggunaan & panduan layanan). Koleksi SNI Corner hanya dapat dibaca di tempat.
- Koleksi Rujukan/Koleksi Referensi
Koleksi rujukan adalah kumpulan bahan pustaka yang digunakan untuk mencari suatu keterangan tertentu, tidak untuk dibaca secara keseluruhan. Koleksi rujukan yang tersedia terdiri dari, kamus, ensiklopedia, handbook, manual, direktori, buku tahunan, biografi dan peta. Koleksi rujukan diberi kode R. Pemustaka dapat langsung mencari buku yang disusun berdasarkan kode DDC kelas 000 sampai dengan kelas 999. Koleksi Rujukan hanya dapat dibaca di tempat. Lokasi Koleksi Rujukan terletak pada Rak sisi selatan Lantai 3.
KOLEKSI DI LANTAI 4
- Koleksi Umum
Koleksi umum merupakan buku-buku hadiah dari The British Council yang disumbangkan kepada ITB. Koleksi Umum terdiri atas beragam pustaka dalam bahasa Inggris dan Indonesia, mulai dari buku-buku khusus untuk anak, remaja, novel, biografi, geografi, budaya, dan sejarah. Koleksi Umum diberi kode KU. Koleksi Umum dapat dipinjam selama 2 minggu dengan jumlah yang dapat dipinjam sebanyak 4 buku.
Selain sumber perolehan dari buku-buku hadiah The British Council, koleksi lainnya yang termasuk ke dalam kategori koleksi umum perpustakaan, yaitu: Koleksi Prof Doddy Achdiat Tisna Amidjaja (DATA). Koleksi DATA merupakan kumpulan koleksi buku Perpustakaan Prof Doddy Achdiat Tisna Amidjaja (DATA). Beliau merupakan Rektor ITB periode 1969-1976. Perpustakaan DATA dipindahkan ke UPT Perpustakaan ITB sesuai perjanjian kesepakatan antara ITB dan Yayasan Prof. Doddy Achdiat Tisna Amidjadja pada hari Jumat, tanggal 18 Juni 2010. Koleksi DATA mempunyai ciri khas terkait dengan buku-buku dalam bidang budaya di Indonesia. Koleksi DATA diberi kode DT. Koleksi DATA dapat dipinjam selama 2 minggu dengan jumlah yang boleh dipinjam sebanyak 4 buku.
Koleksi Umum berlokasi di seluruh rak lantai 4 yang dapat diakses secara terbuka oleh pemustaka.
- Koleksi Khusus
Koleksi Khusus disimpan di ruang tertutup Lantai 4. Pemustaka yang memerlukan akan dilayani oleh staf perpustakaan. Koleksi Khusus hanya dapat dibaca di tempat. Koleksi Khusus terdiri atas:
- Tesis dan disertasi mahasiswa ITB, dengan kode buku T
- Laporan peneitian staf pengajar ITB, dengan kode buku Ba
- Karya ilmiah sivitas akademika ITB, dengan kode buku B
- Koleksi Indonesiana, dengan kode buku I
- Koleksi Langka (Koleksi Technische Hoogeschool te Bandoeng), dengan kode RC
- Koleksi Akses Terbatas, dengan kode buku RD
Seluruh peminjaman Koleksi Perpustakaan terpusat di Bagian Layanan Sirkulasi Lantai 1.
Data koleksi perpustakaan di lingkungan ITB KLIK DI SINI.
1. |
Libraries of ASEAN University Network. |
|
2. |
Program kemitraan antara Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta dengan universitas-universitas di Indonesia. American Corner menyediakan akses untuk mendapatkan informasi yang terbaru, akurat dan terpercaya mengenai politik, ekonomi, kebudayaan, pendidikan dan kehidupan sosial di Amerika Serikat melalui koleksi buku-buku, majalah dan jurnal, CD-ROM, DVD, akses ke pangkalan data online dan internet serta kegiatan-kegiatan yang terbuka bagi masyarakat umum. |
|
3. |
Forum Komunikasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri. |
|
4.. |
Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia. |
|
5. |
Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia Wilayah Jawa Barat. |
|
6. |
Ikatan Pustakawan Indonesia. |
|
7. |
Outlet informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian, yang menyediakan; dokumen SNI dengan topik terpilih, direktori laboratorium dan lembaga sertikasi, buku referensi, serta berbagai multimedia pendidikan standardisasi, promosi SNI dan video streaming. |
|
8. |
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Kesepahaman Bersama Antara Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan Institut Teknologi Bandung Tentang Kerjasama Perpustakaan Nomor: 01/PKS/I/2020 | Nomor: 002/I1.A/DN/2020 Tanggal 13 Januari 2020. |
Komunitas UPT Perpustakaan ITB
- Official Fan Page Perpustakaan https://www.facebook.com/itblibrary
- Official Akun Twitter Perpustakaan https://twitter.com/itblibrary
- Official Instagram Perpustakaan https://www.instagram.com/itblibrary/
American Corner ITB
- Official Fan Page American Corner ITB https://www.facebook.com/americancorneritb
- Official Akun Twitter American Corner ITB https://twitter.com/amcor_itb
Komunitas Literasi Ganesha
- Forum Literasi Ganesha, (Email: literacy-at-itb@yahoogroups.com)
Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan
oleh UPT Perpustakaan Institut Teknologi Bandung
Virtual Tour Perpustakaan Pusat ITB