Enter your keyword

Masih adakah Peluang Untuk Entrepreneur muda? : Entrepreneurship Talkshow

Masih adakah Peluang Untuk Entrepreneur muda? : Entrepreneurship Talkshow

Rabu 13 April 2011, UPT Perpustakaan ITB melalui Sampoerna Corner bekerja sama dengan Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia (YPPI) menyelenggarakan Entrepreneurship Talkshow dengan tema ?Masih adakah peluang untuk entrepreneur muda??. Acara yang diselenggarakan di Lobi lantai satu gedung perpustakaan pusat ITB tersebut dihadiri kurang lebih 156 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan dosen ITB, serta mahasiswa yang berada di kota bandung dan sekitarnya seperti Unpad, STKS, Unpar dan perguruan tinggi lainnya. Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Perpustakaan ITB, Bapak Drs. Mahmudin S.Ip tersebut dimulai pukul 09.00 WIB dan berakhir pukul 12.00 WIB diisi oleh Bapak Dwi Larso, Ph.D. (SBM ITB) dan Ali Bagus Antra (Owner Bebek Garang) sebagai pembicara.
Dalam pembahasannya Bapak Dwi Larso yang juga kini menjabat sebagai Wakil Dekan SBM ITB mengemukakan hal-hal berikut:
?Seseorang diharapkan berpikir di luar batas sebagai dasar pola pikir orang progresif
?Selalu merasa memiliki harapan adalah aset terutama yang harus ada dalam diri seseorang
?Seseorang diharapkan memiliki pergaulan luas yang dapat dijadikan asset utama
?Memiliki wawasan luas adalah keharusan bagi seseorang agar dapat membuat berbagi analisa
?Enterpenuersihip punya 3 ciri : jago lihat peluang (nyaman dan bagus ditindak lanjuti), real (realisasikan mimpi anda, langung nyebur), harus memberikan nilai tambah (bisa membawa kesejahteraan kepada diri sendiri dan orang lain)
?Keburukan enterpenuer adalah kadang kala terlalu banyak mengambil peluang yang belum tentu dapat dijalankan.
?ITB juga mengembangkan entrepeneurship yang baik dan dapat menghasilkan entrepeneur yang memang dapat memberikan nilai tambah bagi para mahasiswa nya.
?Kegagalan adalah bagian dari hidup seorang entrepeneur
?Peluang akan selalu ada walaupun dalam keadaan separah apapun
?Ada hipotesis bahwa hanya kalangan chinese yang bisa berbisnis, dan itu adalah hipotesis yang salah. Sebetulnya yang dibutuhkan adalah proses penggemblengan pantang menyerah untuk semua orang yang memang ingin menerjuni bidang entrepeneur
?Semua Sekolah bisnis mengedepankan entrepeneruship namun belum tentu semuanya dapat menghasilkan pebisnis yang handal, yang membedakan adalah kurikulum yang lebih aplikatif dan proses penggemblengan mahasiswanya dengan keadaan dunia bisnis yang sebenarnya
?Menceburkan diri secara langsung maka membuat anda langsung belajar, ada proses trial dan error serta Learning by doing. Menghitung kerugian dan sebagainya dapat dipelajari secara naluriah ketika langsung menerjuni bisnis. Namun bukan berarti manajemen tidak perlu, tetapi ketika diawal menjalankan bisnis tentunya yang diperlukan adalah instuisi yang baik.
?Bisnis adalah networking, dimana diperlukan ?trust? atau kepercayaan yang juga dilibatkan. Dari hasil saling mengenal dengan baik tersebut dapat memudahkan menjalankan bisnis.
?Yakinkanlah diri anda bahwa bisnis yang akan dijalankan akan di apresiasi oleh orang lain. Dengan networking yang baik maka bisnis yang anda jalankan akan berjalan dengan baik.
?Kesuksesan itu memang tidak serta merta terjadi begitu saja, namun membutuhkan waktu untuk pencapaian tersebut. Namun juga jangan jadi terlampau lama untuk mewujudkan kesuksesan tersebut.
?Owner bisa jadi tidak ikut menjalankan bisnis, namun kalau ingin dapat memperkirakan nilai penggajian owner yang turut terlibat dalam bisnis, maka dapat dinilai berapa besar konstribusi tenaga yang diberikan oleh owner yang turut bekerja mejalankan bisnis tersebut juga berdasarkan performa yang bersangkutan.
?Mengambil keputusan juga ada time limit nya namun itu juga lebih baik dari pada tidak sama sekali. Dapatkan informasi yang sebanyak banyaknya, namun seringkali tidak cukup memenuhi informasi yang sebenarnya diinginkan. Namun perlu diingat bawha bahwa ada time limit dalam membuat keputusan, agar peluang tidak hilang atau bahkan membuat keputusan yang dibuat tidak relevan lagi.
? Anda harus memiliki mimpi yang tinggi, buatlah pemikiran bahwa selama anda hidup akan dikenal sebagai orang dengan goal hidup yang baik . Namun walaupun begitu mulailah berpikir dari hal yang kecil dan realistis.
?Mimpi harus divisualisasikan. Ketika memvisualisasikan mimpi, sebenarnya adalah setengah perjalanan dalam proses realisasi bisnis, walaupun dapat saja kemudian akan beralih ke mimpi yang lain.
?Sebuah mimpi dan tujugan makin cepat dicapai akan makin baik tetapi bukan berarti terburu buru
Sedangkan Ali Bagus Antra dalam pembahasannya menyampaikan materi-materi berikut:
?Positioning adalah hal yang dipikirkan pada awal pendirian resto bebek garang. Karena kami menginginkan resto kami sebagai tempat nongkrong yang menyenangkan maka kita buat resto kami sebagai tempat yang memenuhi segi entertainment. Dan sebagai dukungan segementasi pasar yang ingin dibidik maka kami pikirkan tentang desain grafis logo, filosofi usaha (credo)
?Pada awalnya tidak langsung untung
?Dunia maya/ online promo adalah sebagai alat promo yang cukup efektif (fb, twitter) sebagai media mouth to mouth
?Kita buat flyer yang cukup unik sehingga pembaca akan tertarik dan tidak membuangnya
?Berinteraksi dengan konsumen juga dapat dijalin, agar ada hubungan emosional dengan customer atau pelanggan
?Product life cycle makanan itu berlangsung lama. Maka itu diversifikasi tidak perlu sering dilakukan.
?Sistem gaji untuk diri sendiri dibutuhkan yaitu dengan cara dengan cara yang fair dan berdasarkan besaran angka yang berlaku di pasaran kerja. Saya hanya mengambil sedikit gaji saja sebagai manajer bisnis tersebut, namun saya memiliki profit sharing yang saya dapat kan cukup besar sebagai pengaruh dari investasi yang saya tanamkan
?Kami juga buat sistem penggajian staf yang berdasarkan UMR yabng berlaku. Selain itu juga kami berlakukan bonus dari profit akhir tahun yang didapat. Bisa berupa traveling dan lain lain.
?Koki yang bekerja di restauran kami sejak awal digaji sebagai staf .
?Dana awal yang harus diperhitungkan dan dipersiapkan juga adalah termasuk dana untuk penggajian untuk beberapa karyawan. Hal ini sebagai antisipasi jikalau ketika pada awal menjalankan bisnis dan belum menghasilkan keuntungan, maka masih dapat melakukan penggajian.
?Pertimbangan ketika mengajak seseorang investor adalah ketika mereka memiliki kemampuan finansial atau keahlian yang sangat baik
?Mengambil keputusan lebih sering berdasarkan instuisi yang terasah, membuat kita memiliki kemampuan memutuskan lebih baik namun semua juga harus ditunjang data dan pengamatan yang mendalam.
?Bisnis adalah jalan hidup, yaitu dimana semua direncanakan demi kesejahteraan, memberikan manfaat buat orang banyak
?Kenikmatan kecil dari seorang pengusaha adalah kita dapat menggaji orang, dan mengurangi pengangguran
?Kenikmatan besar adalah ketika dapat menjadi penggerak roda perekonomian orang banyak.
Para peserta pun tak ketinggalan mengajukan pertanyaan untuk lebih mendalami topic yang disajikan. Beberapa pertanyaan para peserta adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pola pikir yang harus dimiliki oleh seorang entrepenuer?
2. Apakah rahasia sukses seseorang yang menjalankan bisnis makanan?
3. Bagaimana sistem penggajian untuk diri sendiri sebagai owner, apakah langsung dipotong saja dari keuntungan atau ada mekanisme lain?
4. Diawal bisnis resto anda, anda tidak bisa masak, berarti anda punya koki, nah bagaimana dengan posisi sang koki tersebut, apakah hanya jadi orang gajian atau juga jadi owner?
5. Pertimbangan apa yang harus diambil ketika memutuskan sesuatu?
Pada akhirnya acara ditutup dengan pembagian buku Modul Kewirausahaan bagi para peserta yang mengajukan pertanyaan dan kejutan door prize Voucher Makan Bebek Garang untuk peserta yang beruntung duduk dikursi dengan pelengkap door prize.
Sumber: Dirangkum dari berbagai sumber.

No Comments

Post a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

HTML Snippets Powered By : XYZScripts.com
Open chat
Ask librarian!
X